Selasa, 30 April 2013

Drama Korea "Dae Jang Geum" as "Jewel In The Palace" MBC 2003

Title : Dae Jang Geum

Also known as :
Jewel in the Palace (MBC Global)
Great Jang Geum (lit. translation)

Episodes : 54
Broadcast network : MBC
Broadcast period : 2003-Sep-15 s/d 2004-Mar-23
Air time : Monday & Tuesday 21:55

Director : Lee Byung Hoon
Screenwriter : Kim Young Hyun

Lee Young Ae as Seo Jang Geum
  * Jo Jung Eun as young Jang Geum

Hong Ri Na as Choi Geum Young
  * Lee Se Young as young Geum Young

Ji Jin Hee as Min Jung Ho

Im Ho as King Jungjong
Eom Yoo Shin as Dowager Queen Jasun
Park Jung Sook as Queen Munjeong

Yang Mi Kyung as Court Lady Han Baek Young 
(Jang Geum's teacher)
Kyun Mi Ri as Court Lady Choi Sung Geum 
(Geum Young's aunt)

Yeo Woon Kye as Court Lady Jung Mal Geum
Park Jung Soo as Head Lady Park Yong Shin

Park Eun Hye as Selir Lee Yeon Saeng (Jang Geum’s friend)






NOTE :

Maaf aku tidak menyediakan link video maupun link sinopsis baik dalam bahasa inggris maupun dalam bahasa indonesia.

Aku suka drama ini dan aku sudah browsing mengenai sinopsis-nya, tapi ternyata aku belom dan atau tidak menemukan blog yang menulis  recap ataupun sinopsis drama ini, baik dalam bahasa inggris maupun dalam bahasa indonesia.

Jika anda penasaran anda bisa mencari-nya sendiri, mungkin anda beruntung menemukannya, dan anda bisa mengabari aku mengenai hal itu hehe #jika berkenan                                    

SELAMAT MENCOBA !!


Senin, 29 April 2013

Pemberian Gelar Dan Tingkatan Selir Kerajaan Joseon Korea


selir lee yeon saeng drama korea dae jang geum jewel in the palace
Selir Kerajaan Joseon Raja Korea

Selir Kerajaan adalah gelar selir kerajaan raja Korea (termasuk Tiga Kerajaan Korea, Silla Bersatu, Goryeo dan periode Dinasti Joseon).

Selama Dinasti Joseon (tidak termasuk Kekaisaran Korea pada akhir Joseon), mereka adalah bagian dari ne-goong (내궁) dan peringkatnya berada dibawah ratu, tetapi peringkatnya diatas selir tingkat rendah dan wanita istana (peringkat 5a kebawah).

Ini berarti bahwa Selir Kerajaan dari peringkat 1 sampai 4 yang dianggap sebagai bagian dari keluarga kerajaan.

Dengan demikian, Permaisuri (joong-jeon 중전) diikuti oleh 4 kategori peringkat selir kerajaan yang tertinggi, dengan 2 tingkat masing-masing.


Gelar dan Tingkatan Selir Kerajaan Joseon

* Tingkat a (jeong, ) di atas tingkat b (jong, ).

1a. Bin ( ( ) : Selir kerajaan tingkat 1
1b. Gui-in (
귀인 (貴人 )

2a. So-ui (
소의 (昭儀 ) : Selir kerajaan tingkat 2
2b. Sook-ui (
숙의 (淑儀 )

3a. So-yeong (
소용 (昭容 ) : Selir kerajaan tingkat 3
3b. Sook-yeong
숙용 (淑容 )

4a. So-won (
소원 (昭媛 ) : Selir kerajaan tingkat 4
4b. Sook-won (
숙원 (淑媛 )


Note : Untuk pangkat Bin, Raja atau Ratu akan melampirkan awalan sesuai dengan karakter/kepribadian Selir Kerajaan, seperti Hee Bin (Hee=Yang Bersinar), Sook Bin (Sook = Kejelasan/Kemurnian), Ui Bin (Ui =Sesuai/Tepat), dan sebagainya.

Namun, mereka semua peringkat "Bin" yang sama sehingga mereka semua memiliki peringkat yang sama.

 
5a.
sang-goong (상궁 or 尙宮) dan sang-ui (상의 or 尙儀)

adalah Wanita istana yang bertugas langsung di bawah anggota keluarga kerajaan, dan manajer kepala departemen dimana mereka ditugaskan.

Tergantung pada peran mereka dan departemen, akan ada peringkat internal dalam sang-goong. Misalnya, sang-goong yang melayani Ratu memiliki otoritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sang-goong yang melayani seorang pangeran, putri, dan/atau selir.

Seorang sang-goong juga bisa menjadi "Selir Kerajaan" jika Raja menunjukkan ketertarikan. Mereka akan disebut "Sang-Goong yang Disukai" dan akan dianggap sebagai peringkat tertinggi dari 5a tersebut.

Namun, karena mereka masih di peringkat 5, dimana "Sang-goong yang Disukai" tidak akan dianggap anggota keluarga kerajaan, tidak akan dianggap bagian dari ne-goong, dan tidak akan dianggap sebagai Selir Kerajaan.

Sebaliknya, mereka hanya akan dikenal sebagai selir dengan pangkat "Sang-goong." Namun, “Sang-goong yang Disukai” akan memiliki sang-goong sendiri untuk melayani dia.

5b. to 9b.

Peringkat dari "kelas pekerja" wanita istana dan para gadis. Wanita istana biasanya masuk ke istana pada saat usia yang masih muda. Oleh karena itu, istana menjadi tempat tinggal utama mereka.

Mereka tidak diizinkan meninggalkan istana kecuali pada acara-acara khusus dengan izin dari "yang memiliki peringkat lebih tinggi".





Sabtu, 27 April 2013

Pemberian Gelar Dalam Keluarga Kerajaan Joseon Korea



Gelar dan Penyebutan Keluarga Raja

Masa Kerajaan Joseon

Wang ( ; Raja)
dengan formalitas sebutan jeonha (殿下 전하; Yang Mulia Raja) atau sebutan lain yang agak jarang digunakan namun cukup umum, mama (媽媽 마마; juga berarti Yang Mulia Raja).

Selain sebutan "jeon ha", terdapat banyak jenis gelar dan sebutan bagi raja.

Contohnya untuk mendiang raja, gelarnya adalah seondaewang (先大王 선대왕; Mendiang Raja Besar) atau daewang (大王 대왕; Raja Besar).

Utusan asing menyebut gugwang (國王 국왕; Raja Negeri).

Penghuni istana jika berbicara dengan raja, formalitas yang lebih dalam harus digunakan yaitu dengan penyebutan geum-sang (今上 금상; Raja Kini), jusang atau sanggam (主上 주상上監 상감; Raja Berdaulat), atau daejeon (大殿 대전; Istana Besar).

Penyebutan untuk raja sama untuk semua gelar, kecuali ibu suri dan raja yang baru saja turun tahta, yang berbicara dengan raja tanpa menggunakan formalitas tertentu.

Wangbi (王妃 왕비; Permaisuri/Ratu)
dengan formalitas mama (媽媽 마마; Yang Mulia Permaisuri). Formalitas di istana menggunakan sebutan junggungjeon atau jungjeon (中宮殿 중궁전中殿 중전; Istana Tengah).

Permaisuri yang telah menikah dengan raja sampai meninggalnya biasanya diberi gelar dengan 2 buah huruf hanja di depan dan akhiran wanghu (王后 왕후; Ratu) di belakangnya.

Sangwang (上王 상왕; Mantan Raja)
raja yang sukarela turun tahta untuk digantikan putranya. Mereka umumnya masih memiliki pengaruh pada masa-masa akhir hidupnya.

Formalitasnya adalah jeonha (殿下 전하; Yang Mulia) atau Mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Taesangwang (太上王 태상왕; Mantan Raja Besar)
seorang mantan raja senior di atas raja lain yang juga sudah turun tahta.
Formalitasnya adalah jeonha (殿下 전하; Yang Mulia) atau mama (媽媽 마마 ; Yang Mulia).

Daebi (大妃 대비; Ibu Suri)
ibu dari raja, formalitasnya adalah mama (媽媽 마마; Yang Mulia).
Ibu Suri cukup berpengaruh bagi kekuasaan raja, terutama saat raja masih terlalu muda dalam memimpin.

Wangdaebi (王大妃 왕대비; Ibu Suri Istana)
mantan ratu senior berada di atas ibu suri senior lain atau dapat juga yang bertindak adalah bibi sang raja.
Formalitasnya mama (媽媽 마마 Yang Mulia).

Daewangdaebi (大王大妃 대왕대비; Ibu Suri Istana Besar)
mantan ratu senior yang berada di atas seorang mantan ratu lain dan seorang ratu yang sedang berkuasa, formalitasnya mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Daewongun (大阮君 대원군; Pangeran Dalam Besar)
ayah dari seorang raja yang tidak dapat naik tahta karena ia bukan dari generasi yang menjadi pewaris tahta (raja-raja yang dihormati dalam Kuil Jongmyo haruslah menjadi senior dari raja berkuasa yang melakukan penghormatan bagi mendiang raja senior).

Budaebuin (府大夫人 부대부인; Istri Pangeran Dalam Besar)
istri dari Pangeran Dalam Besar atau ibu raja yang ayahnya tidak bisa naik tahta.

Buwongun (府院君 부원군; Pangeran Dalam)
ayah dari permaisuri/ratu.

Bubuin (府夫人 부부인; Istri Pangeran Dalam)
ibu dari permaisuri/ratu.

Gun ( ; Pangeran)
sebutan untuk putra raja yang lahir dari hubungan dengan selir atau keturunan dari Pangeran Besar.
Formalitasnya adalah agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan daegam (大監 대감; Yang Mulia) setelahnya.

Gunbuin (郡夫人 군부인; Istri Pangeran)
istri dari pangeran.

Daegun (大君 대군; Pangeran Besar)
pangeran yang lahir secara resmi antara hubungan raja dan ratu,
formalitasnya adalah agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan daegam (大監 대감; Yang Mulia) setelahnya.

Bubuin (府夫人 부부인; Istri Pangeran Besar)
istri dari pangeran besar.

Wonja (元子 원자; Pangeran Istana ; Putra Pertama)
putra pertama raja sebelum secara formal diangkat sebagai calon pewaris tahta, dengan formalitas mama (媽媽 마마 Yang Mulia).

Umumnya Pangeran Istana adalah putra yang lahir dari hubungan resmi raja dan ratu, namun ada pengecualian saat gelar Pangeran Istana diberikan pada putra pertama raja dengan selir, contohnya adalah yang terjadi pada masa Raja Sukjong.

Wangseja ( 王世子 왕세자 ; Pangeran Istana Penerus ; Putra Mahkota )
calon pewaris tahta, dengan putra tertua diberikan hak atas saudara-saudaranya, dengan gelar yang disingkat seja (世子 세자; Pangeran Penerus) dengan formalitas jeoha (邸下 저하; Yang Mulia).

Dalam sebutan yang kurang formal digunakan gelar donggung (東宮 동궁; Istana Timur) atau chungung (春宮 춘궁; Istana Musim Semi) dengan formalitas mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Wangsaejabin ( 王世子嬪 왕세자빈 ; Istri Pangeran Penerus Istana ; Putri Mahkota )
istri dari pangeran penerus atau sederhananya Istri saejabin (世子嬪 세자빈; Pangeran Penerus), dengan formalitas manora 마노라, atau manura 마누라 (Yang Mulia).

Gongju (公主 공주; Putri)
putri dari hubungan resmi raja dengan permaisuri, formalitasnya agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan jaga (자가; Yang Mulia) setelahnya.

Ongju Putri (翁主 옹주; Putri)
putri dari hubungan antara raja dan selir, formalitasnya agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan jaga (자가; Yang Mulia) setelahnya.

Wangseje (王世弟 왕세제; Saudara Penerus Pangeran Istana)
saudara laki-laki (adik) raja yang telah dicalonkan menjadi pewaris tahta saat sang raja tidak memiliki keturunan.

Wangseson (王世孫 왕세손; Keturunan Penerus Pangeran Istana)
putra dari Pangeran Penerus dan Istri Pangeran Penerus, dan cucu dari raja, dengan formalitas hap-a (閤下 합하; Yang Mulia).


Semasa Kekaisaran

Hwangje (皇帝 황제),
kaisar, dengan formalitas pyeha (陛下 폐하; Yang Mulia Kaisar)

Hwanghu (皇后 황후),
Maharani (istri), dengan formalitas Yang Mulia Maharani

Hwangtaehu (皇太后 황태후),
Ibu Suri

Taehwangtaehu (太皇太后 태황태후),
Ibu Suri senior, nenek Kaisar

Hwangtaeja (皇太子 황태자),
Putra Mahkota Kaisar, dengan formalitas jeonha (殿下 전하; Yang Mulia)

Hwangtaeja-bi (皇太子妃 황태자비),
Putri Mahkota istri Putra Mahkota, dengan formalitas Yang Mulia

Chinwang (親王 친왕),
Pangeran putra kaisar, dengan formalitas Yang Mulia

Chinwangbi (親王妃 친왕비),
Putri istri pangeran, dengan formalitas Yang Mulia

Gongju (公主 공주),
Putri Kaisar, anak perempuan Kaisar dan Maharani, dengan formalitas Yang Mulia

Ongju (翁主 옹주),
Putri Kaisar, anak kaisar dengan selir, dengan formalitas Yang Mulia



Kamis, 25 April 2013

Sukjong Raja Joseon, Ratu Inhyeon, Selir Jang Hee Bin



serial drama queen in hyun man's

sumber info http://id.wikipedia.org/wiki/Sukjong_dari_Joseon


Sepenggal Kisah Raja Sukjong Joseon

Raja Sukjong dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1661, putra Raja Hyeonjong dan Ratu Myeongseong di Istana Changdeok. Namanya adalah Yi Sun.

Ia menjadi Putra Mahkota pada tahun 1667 pada usia 7 tahun dan ia menjadi Raja Dinasti Joseon yang ke-19 pada tahun 1674 pada usia 14 tahun.

Raja Sukjong merupakan seorang politisi yang cerdas, namun pemerintahannya ditandai oleh pertengkaran intens beberapa fraksi di dalam Dinasti Joseon. Sukjong sering mengganti fraksi yang berkuasa dengan yang lainnya untuk menguatkan otoritas kerajaan.

Dengan pergantian tersebut, yang disebut dengan hwanguk (환국 換局), fraksi yang kalah dsingkirkan seluruhnya dari politik dengan eksekusi dan diasingkan.

Walaupun demikian, pergantian yang semrawut itu tidak memengaruhi populasi umum secara signifikan, dan pemerintahannya dianggap sebagai salah satu dari masa kemakmuran.

Nama Lengkap Anumertanya adalah : Raja Sukjong Hyeoneui Gwangyun Yeseong Yeongryeol Yumo Yeongun Hongin Jundeok Baecheon Habdo Gyehyu Dokgyung Jeongjung Hyeopgeuk Sineui Daehun Jangmun Heonmu Gyungmyung Wonhyo yang Agung Korea.


Daftar Keluarga Sukjong

Ayah : Raja Hyeonjong (현종)
Ibu : Ratu Myeongseong dari klan Kim (명성왕후 김씨)

Ratu

Ratu Ingyeong dari klan Kim (인경왕후 김씨, 1661–1680)
-Dua orang putri yang meninggal pada saat lahir

Ratu Inhyeon dari klan Yeoheung Min (인현왕후 민씨, 1667–1701)
- Tanpa keturunan

Ratu Inwon dari klan Kim (인원왕후 김씨, 1687–1757)
- Tanpa keturunan


Selir-selir :

* Selir Hee dari klan Indong Jang (희빈 장옥정, 1659-1701)
* Selir Suk dari klan Choi (숙빈 최씨, 1670-1718)
* Selir Myeong dari klan Park (명빈 박씨)
* Selir Yeong dari klan Kim (영빈 김씨)
* Kim Gwi-in (귀인 김씨)
* Yu So-ui (소의 유씨)
* Choi So-ui (소의 최씨)


Keturunan :
- Putra Tunggal Selir Hui dari klan Indong Jang “putra tunggal jang ok jung / selir jang hee-bin”

Pangeran Yeoning (연잉군 1694–1776)
- Putra Tunggal Selir Suk dari klan Choi “putra tunggal choi suk-bin / dong-yi”

Pangeran Yeonryeong
- Putra Tunggal Selir Myeong "Park Myeong Bin" dari klan Park 


Catatan Para Permaisuri Sukjong

Ratu Ingyeong (1661–1680)

Putri Kim Man-gi dan Lady Han

Ia menikah di usia 10 tahun dengan Sukjong (yang ketika itu masih sebagai Putra Mahkota (王世子 왕세자 wangseja), gelarnya adalah Puteri Istri Putra Mahkota (王世子嬪 왕세자빈 wangsejabin).

Pada tahun 1674, bersama dengan kenaikan tahta suaminya, ia menjadi Permaisuri Joseon.

Di bulan Oktober 1680 (usia 19 tahun), ia sakit cacar dan wafat 8 hari kemudian di Istana Changdeok.

Ia dimakamkan di Ikneung (익릉) di Propinsi Gyeonggi.

Ia memiliki 2 putri, yang mati pada saat lahir.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Ingyeong, Gwangryeol Hyojang Myeonghyeon Seonmok Hyeseong Sunui"


Ratu Inhyeon (1667–1701)

Putri Min Yoo-jung dan Lady Song

Ia menjadi Permaisuri Sukjong dengan pernikahan pada tahun 1681, setahun setelah wafat-nya ratu Ingyeong.

Ia mungkin dikenal sebagai salah satu Ratu yang terbaik di dalam Dinasti Joseon. Kehidupannya digambarkan di dalam banyak drama sejarah Korea. Dalam drama Sageuk yang berjudul “Jang Ok Jung, Live In Love” April 2013, ratu Inhyeon digambarkan sebagai seorang politikus sejati, dimana sang ratu berhasil membuat beberapa kesepakatan dengan sukjong. Dalam drama tersebut ratu mungkin tidak me-menang-kan hati sukjong tapi dia mampu me-menangkan hati rakyat joseon. Dalam salah satu episode ratu berkata : bahwa setelah beberapa ratus tahun berlalu pun dia tetap akan menjadi ratu terbaik yang pernah ada di-joseon dan orang-orang dimasa mendatang akan selalu mengenang-nya.

Ketika so-ui Jang Ok-jeong “selir jang” melahirkan seorang putra pada tahun 1688, terjadi perselisihan berdarah yang disebut Gisa Sahwa (기사사화).

Selama ini, Sukjong ingin memberikan putra tertuanya (yang bergelar wonja (元子 원자) = putra pertama) menjadi gelar "Putra Mahkota" (王世子 왕세자 wangseja) dan ingin mempromosikan Lady Jang dari status So-ui ke status Hui-bin.

Aksi ini ditentang oleh fraksi Noron (dipimpin oleh Song Si-yeol dengan Min Yoo-jung (ayah Inhyeon) sebagai anggotanya).

Dan ini tentu saja didukung oleh fraksi Soron (dimana Jang Hui-jae (kemudian) abang Jang so-ui adalah salah seorang anggotanya).

Noron dan Soron berasal dari partai Seoin yang terbagi menjadi dua, Noron adalah pendukung ratu Inhyeon dan kelak juga akan menjadi pendukung utama Choi Suk-bin  http://kadorama-recaps.blogspot.com/2013/06/jang-ok-jung-episode-19.html

Sukjong menjadi marah dengan oposisi tersebut dan banyak yang dibunuh termasuk Song Si-yeol. Banyak anggota termasuk Inhyeon dan keluarganya, dipaksa dibuang ke pengasingan.

Ratu Inhyeon digulingkan dan Jang so-ui menjadi Jang hui-bin dan kemudian menjadi Permaisuri Ketiga.

Kemudian pada tahun 1694, Sukjong merasa menyesal atas sikap temperamennya, dan menyerah kepada penempatan kembali Inhyeon, yang dipimpin oleh Soron (kejadian ini disebut Gapsul Hwanguk (갑술환국).

Ia dibawa kembali ke istana dan dikembalikan statusnya sebagai Permaisuri dengan Lady Jang diturunkan ke status hui-bin.

Pada tahun 1701 di usia 34 tahun, ia jatuh sakit dan meninggal, penyebab penyakit tersebut tidak diketahui.

Konon ketika Sukjong sedang berkabung atas kematian Inhyeon, memimpikannya mengenakan pakaian sobok yang penuh bersimbahan darah. Sukjong bertanya pada Inhyeon bagaimana ia mati, yang kemudian menunjuk ke arah kamar Jang Hui-bin (tanpa berkata apa-apa).

Sukjong terbangun dari mimpinya dan pergi ke kamar Jang. Ketika mendekat, ia mendengar musik dan suara tertawa. Dengan menguping ia melihat Jang Hui-bin dengan seorang Shaman di dalam kamarnya, sedang berdoa untuk kematian Ratu dan menusuk sebuah boneka dengan panah. Ketika hal tersebut dipergoki oleh Sukjong, selir jang bersama dengan abangnya dieksekusi atas perbuatannya dengan meminum racun (사사 sasa).

Salah satu pelayan Ratu menulis sebuah buku yang disebut Inhyeon Wanghu Jeon (仁顯王后傳 인현왕후전 Kisah Ratu Inhyeon), yang masih ada sampai sekarang.

Ia dimakamkan di Myeongreung (명릉) Propinsi Gyeonggi dan Sukjong kemudian dimakamkan dekat dengannya di area yang sama.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inhyeon, Hyogyeong Sukseong Jangsun Wonhwa Uiyeol Jeongmok"


Ratu Inwon (1687–1757)

Putri Gim Joo-shin dan Lady Jo dari klan Imcheon Jo

Ia menikah dan menjadi Permaisuri Ketiga Sukjong diusia 15 tahun pada tahun 1702, satu tahun setelah kematian Inhyeon pada tahun 1701.

Ia selamat dari penyakit cacar pada tahun 1711.

Ia menjadi Ibu Suri (大妃 대비 daebi) setelah Sukjong wafat dan anak tirinya (oleh Jang hui-bin) menjadi raja.

Dan Ibu Suri yang Agung (大王大妃 대왕대비 daewangdaebi) pada tahun 1724 ketika Yeongjo (anak tiri lainnya oleh Choi suk-bin “dong-yi”) yang ia sayangi menjadi raja, setelah raja Gyeongjong (anak tirinya oleh Jang hui-bin “selir jang”) wafat.

Ia tidak memiliki keturunan dan wafat pada tahun 1757 di usia 70 tahun dan dimakamkan dekat dengan Sukjong dan Inhyeon di Propinsi Gyeonggi.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inwon, Hyesun Jagyeong Heonryeol Gwangseon Hyeonik Kangseong Jeongdeok Suchang Yeongbok Yunghwa Hwijeong Jeongwoon Jeongui Jangmok Inwon Wanghu"


Catatan Para Selir Sukjong yang terkenal


Ia hanya diketahui sebagai seorang keponakan yang pernah disingkirkan seorang pedagang yang bernama Jang Hyeon (장현) dan tidak ada catatan tentang siapa ayahnya.

Namun, konon menurut sebuah isu, ayahnya adalah Jo Sa-seok (조사석, keponakan kedua Ibu Suri Jangryeol), karena ibu Ok-jeong (Nyonya Yoon) merupakan gundiknya yang terkenal.

Ok-jeong menjadi pelayan istana Ibu Suri Jangryeol (ratu kedua Injo) dengan rekomendasi Pangeran Dongpyeong (keponakan pertama Sukjong yang pernah disingkirkan).

Kemudian pada tahun 1686, Sukjong bertemu dengannya setelah sebuah kunjungan dengan nenek buyut tirinya (Ibu Suri Jangryeol) dan menjadikannya selir dan memberinya gelar suk-won.

Pada tahun 1688, ia dipromosikan ke so-ui, dan pada tahun 1688 ia melahirkan seorang putra dan menjadi hui-bin.

Ketika Inhyeon digulingkan dan dibuang ke pengasingan di bulan Mei 1688, ia menjadi Permaisuri Ketiga yang di dukung oleh fraksi Soron dan putranya dijadikan Putra Mahkota, memberi ruangan untuk Gisa Hwanguk.

Kemudian pada tahun 1694, dengan penempatan kembali Inhyeon, Permaisuri jang dikembalikan statusnya menjadi hui-bin.

Pada tahun 1701, Inhyeon meninggal oleh sebuah penyakit yang tidak diketahui.

Konon Sukjong memergoki Jang hui-bin, abangnya Jang Hui-jae dan seorang Shaman menjampi-jampi kematian Inhyeon (ketika menusuk sebuah boneka dengan panah).

Jang hui-bin, abangnya dan setiap orang yang terlibat ditahan dan di hukum mati dengan meminum racun.

Ia berusia 42 tahun dan memiliki dua anak : Gyeongjong dan Pangeran Seongsu (diragukan).

Setelah peristiwa ini, Sukjong membuat hukum yang melarang selir-selir diijinkan menjadi Permaisuri di kemudian hari.

Jang hui-bin meninggalkan banyak cerita-cerita rakyat termasuk kehausannya akan kekuasaan dan sebuah cerita tentang kejadian sebelum kematiannya.

Walaupun demikian, karena ia merupakan ibu dari Putra Mahkota, ia diberikan gelar anumerta "Lady Oksan, Selir Istana yang Agung; Selir Prefektur yang Agung klan Indong Jang"



Tidak ada catatan tentang kehidupannya sebelum ia menjadi selir Sukjong. Ia adalah seorang pelayan air di dalam istana, dibawah Ratu Inhyeon. Di suatu malam, ia berdoa di dalam kamarnya untuk kesehatan Inhyeon, ketika Sukjong yang lewat di depannya setelah bepergian dari luar istana mendengarnya dan tersentuh akan ketukusan hatinya (Sukjong yang sedang menyesal pada sat itu), menjadikannya sebagai selirnya.

Ia menjadi suk-ui setelah melahirkan seorang putra pada tahun 1694. Selain anak ini, ia memiliki 2 orang putra lainnya (keduanya diragukan). Setelah Pangeran Yeoning (Yeongjo) lahir pada tahun 1694, ia dipromosikan menjadi "suk bin".

Ia diberikan gelar anumerta "Lady Hwagyeong, Selir Suk dari klan Choi"