Senin, 08 Juli 2013

Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan Ya Sahrus Shiam : UNDANGAN dari ALLAH SWT


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” ( Al-Baqarah 183 )


Pernahkah qita bertanya mengapa dalam ayat Al-Qur’an tersebut Allah SWT hanya memanggil/mengundang orang-orang yang beriman saja, bukannya orang-orang islam?? Mengapa hanya orang-orang yang beriman saja yang diwajibkan berpuasa bukannya semua orang islam??

Sungguh istimewa orang-orang yang mendapatkan panggilan/undangan dari Allah, logikanya di undang oleh teman dalam acara ultahnya saja sudah sangat menyenangkan, iya tohh!!


Jika qita akan mengadakan sebuah acara baik acara resmi ataupun acara keluarga tentunya qita akan memberitahukan hal tersebut kepada keluarga terdekat, sahabat dan teman-teman. Dan tentu saja mereka adalah orang-orang yang qita anggap special dan penting, au dide “that right”.


Begitu pula Allah SWT,,Dia hanya mengundang orang-orang tertentu saja yaitu “orang-orang yang beriman”, di undang dalam rangka apa?? Di undang untuk melaksanakan PUASA. Dan tentu saja setelah qita menghadiri sebuah acara qita akan mendapatkan sebuah bingkisan ataupun sebuah penghargaan, walaupn hanya sekedar ucapan terima kasih :-).

Maka bagi orang-orang yang beriman tersebut, yang menghadiri undangan dari Allah, yang melaksanakan puasa di bulan ramadhan dengan mentaati segala aturan-aturannya dan menjauhi semua larangannya, di penghujung acara akan dilantik dengan gelar “la’allakum tattaqun” semoga qita adalah salah satunya, amien.


Jadi apabila dibulan ramadhan tahun ini qita melihat ada beberapa dari sodara qita, teman-teman qita atowpun tetangga qita tidak melaksanakan puasa, itu karena mereka memang tidak mendapatkan undangan dari yang empunya hajat hehe, sungguh menyedihkan.

"Jika tidak di undang, 
tentunya tidak ada kewajiban untuk datang"

Semoga ditahun ini aku masih mendapat kesempatan
Semoga ditahun ini aku masih di-undang
Semoga ditahun ini aku masih bisa bersua dengan ramadhan
Amin ya rabbal ‘alamin


Kamis, 04 Juli 2013

Simpang Tiga Masjid Darussalam Pagaralam


04.00 pm at Wednesday 03 Juli 2013
the time for go home, jam DINAS-ku is over.

Aku sedang bertengger di-ojek takkala sebuah pemandangan menarik pandangan mata-ku tanpa bisa aku berpaling dari-nya. Seperti biasa hari itu aku melewati jalanan yang setiap hari ku lalui. namun ketika berhenti di simpang tiga jalan gunung. ada s'thing yang mata ku seketika langsung tertuju pada nya.

Sebenarnya sejak dari kejauhan aku sudah melihat seonggok “kotoran sapi kale” hehe sebuah mobil yang sedang parkir didepan masjid Darussalam.


Ntah apa dan siapa disana yang membuat ku begitu tertuju pada mobil itu. Mungkin kau berpikir aku melihat mobil like syahrini’s punyo’s. but kenyataan-nya aku hanya melihat mobil yang tampilan-nya sudah sangat buruk, kucel n kummel. Aku bahkan tidak bisa menggambarkan mengenai warnya-nya.

Ntah apa dan mengapa aku tak bisa memalingkan pandangan ku dari mobil itu. Aku terus melihatnya sepanjang perhentian lampu merah kala itu. oy, Ada seseorang didalam mobil itu, dia duduk didepan dibagian setir, sopir-nya itu maahhh hahahaha.


Seseorang itu melihat kearah ku, akupun melihat padanya. Aku tidak ingat apa aku tersenyum padanya tapi yang pasti seseorang itu sedikit tersenyum padaku, seakan-akan senyum-nya itu berkata pada ku ; 
“apa kabar?” “did u remember this car?”.

Lampu t'lah berganti hijau and de ojek moving, tapi mata-ku tetap tertuju pada ntu mobil yang parkir. Begitupun dengan sang sopir yang juga melihat pada ku. Arah ku menuju kesimpang diseberang jalur ku dan mobil itu sepertinya akan meneruskan perjalanan melewati tempat dimana tadi aku berhenti.

Semakin mendekati simpangan yang ku tuju, aku terus memandangi mobil itu, aku berkata dalam hati ku “sepertinya aku pernah melihat ini mobil sebelumnya, tapi aku qo’ lupa”.


Hingga akhirnya aku bisa melihat dengan jelas pada bagian depan mobil itu. Tadi aku hanya melihat dari bagian samping ceritanya wkwkwkwk.

Ternyata ada tulisan di kaca depan mobil itu, tulisan yang membuat ku melongo dalam beberapa detik, “ pondok pesantren dempo da..…. “ aku hanya membaca sampai situ karena aku segera melihat kearah sang sopir yang ternyata sedang tersenyum lebar pada ku, seakan berkata “binggo dhian”. 

Aku terus memandang mobil itu hingga akhirnya pandangan ku terhalangi karena arah ku semakin jauh meninggalkannya begitupun mobil itu yang kian berlalu menjauh dari pandangan ku.


Sepanjang perjalanan pulang aku memikirkannya, tentu saja aku sekarang ingat mobil itu, tentu saja aku ingat semua tentang mobil itu. 

Seketika aku merasa kembali pada masa lalu, pada masa MA ku, pada masa di pondok pesantren dempo darul muttaqien tanjung menang pagaralam, masa maskan al hamro tercinto....

Bagaimana bisa aku tidak mengenal mobil panter jelek itu sejak awal? Sepertinya waktu telah lama sekali berlalu sejak hari itu, sejak tahun itu, sejak masa itu.

Pertemuan yang mengejutkan dan juga mengharukan hati ku. Pertemuan dengan mobil dinas milik sekolah ku dulu wkwkwkwk.


Siapakah sebenarnya sopir itu?
Sepertinya dia mengenal ku,,,

To be continued . . . .