Minggu, 22 September 2013

Boleh-kah Aku Menangis Bersama Hujan??


Hujan membekukan memori tentang kenangan yang tak ingin ku ingat, tapi aku sangat menyukai hujan. Karena hujan selalu memberi alasan berbeda disetiap datangnya.

Ada seorang sahabat dengan sayap abu-abu
Tiap hujan dia datang bertamu
Duduk berdua denganku
menertawakan sesuatu yang untukmu mungkin tidak lucu

Ah, ku-temukan dia di antara rintik yang kian menderas
Tapi aku lebih memilih untuk diam
Karena dia terlalu jauh, di atas awan

Dan hujan kecil dalam hatiku merembes,
membasahi sisi rapuh jiwaku,
Kamu….. Tetap…... Tidak…..
Kenal Aku

Adakah hujan akan tetap mengutus pelangi, padahal gelap sudah menguasai?

Kalau hujan menghilang, apa boleh aku merindu?
Kalau hujan pergi, apa boleh aku menunggu?

Apakah kita bisa menjadi seperti langit dan bumi yang selalu terhubung oleh hujan tanpa pernah menyatu?

Jika kenyataannya gerimislah yang bisa membasahiku, haruskah aku menunggu hujan-ku?

Aku sudah berteduh tapi tetap saja hujan itu membasahiku!
Bolehkah aku menangis bersama hujan?
Agar tak seorang pun yang bisa melihat air mata-ku diantara rintik itu!!



Kamis, 19 September 2013

Note of Hujan


Sebenarnya, mungkin juga karena beberapa bulan terakhir cuaca panas melanda kota kecilku, atau mungkin pula karena suasana hatiku yang memanas, aku merasa senang amat senang ato senang sekali takkala hujan turun mengguyur kota kecilku disuatu sore diakhir jam dinasku. Mungkin karena telah lama tak hujan jadi hujan disore itu terasa istimewa. Aku menikmati setiap tetes air yang jatuh kala itu. Aku menikmati belaian angin yang datang bersama-nya. Begitu menyejukkan, begitu melegakan dan menenangkan.

Hujan sore itu mengingatkan aku pada seseorang. Seseorang yang aku coba tuk mengabaikannya. Seseorang yang seperti hujan dimusim kemarau. Tiap kata dalam puisi hujan-ku, sesungguhnya aku tujukan pula pada seseorang itu. Sore itu kala hujan pertama turun aku memikirkan seseorang itu lagi. Sore itu tiba-tiba saja aku berkata : “andai aku bisa bertemu orang itu”. Sore itu “ andai aku bisa mengatakan padanya -aku menyukainya, aku suka dia-“.

Sore itu aku memikirkan seseorang bersama hujan. Dan seperti halnya hujan, bukankah hujan akan reda pada waktunya.


Minggu, 08 September 2013

De’ Among of Hujan


Hujan,,
Telah lama aku tak melihat-nya
Hujan,,
Telah lama aku rindu padanya

Hujan,,
Telah lama aku ingin mendengar suaranya
Hujan,,
Telah lama aku menunggu-nya

Hujan,,
Sepertinya aku telah jatuh cinta kepadanya
Hujan,,
Sepertinya aku telah lama menyukainya

Hujan,,
Aku bertanya “kenapa baru datang?”
Hujan,,
Aku berkata “akhirnya datang juga!”

Hujan,,
Aku senang akhirnya engkau datang
Aku senang akhirnya dia datang

Catatan Tentang Hujan
Bersama Hujan