1. Menyambut Kepulangan Suami Tercinta dengan Baik
Menit-menit pertama menyambut suami pulang adalah waktu yang
sangat berpengaruh bagi suami dalam menilai kualitas istrinya.
Di dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa setan bertengger di
atas mata seorang suami saat ia masuk ke dalam rumah, sehingga pandangannya
tertuju pada hal-hal buruk.
Maka hal ini dapat membuatnya tidak betah dan tidak bahagia berada
di dalam rumah. Oleh karena itu, sebagai seorang istri Anda harus selalu
tersenyum dan ceria setiap berjumpa dengannya. Apalagi pada saat menyambut
kedatangannya.
Biasanya suami datang atau pulang kerja dengan kondisi penat
dan lelah, untuk menuju rumah yang damai, penuh cinta dan kasih sayang.
Dia datang dari kepenatan menuju ketenangan. Anda sendirilah
yang dapat menciptakan semua suasana ini.
v Temuilah dia di depan pintu dengan wajah
ceria.
v Temuilah dia dengan penuh perasaan rindu.
v Bergembiralah dengan kedatangannya.
v Usahakan jadwal kepulangannya telah Anda
ketahui dengan baik dan terencana, sehingga Anda telah berada pada penampilan
yang terbaik. Gantilah pakaian masak dengan pakaian yang bersih dan rapi.
v Cobalah memahami kondisi kejiwaan suami dengan
meluangkan sedikit waktu Anda untuk mengetahui apakah dia sedang gembira atau bersedih.
Dengan demikian, Anda dapat memperlakukannya sesuai dengan kondisi jiwanya.
v Segeralah menghidangkan makanan untuknya.
Biasanya, suami pulang dengan perut lapar, dan rasa lapar dapat membuat suasana
tidak nyaman.
v Jangan lupa memakai wangi-wangian untuk suami.
Jangan lupa mendidik anak-anak bagaimana menyambut bapaknya dengan baik.
Jangan lupa mendidik anak-anak bagaimana menyambut bapaknya dengan baik.
v Terimalah dengan senang hati dan penuh rasa
syukur sesuatu yang dibawa oleh suami, sekalipun Anda tidak menyukainya.
v
Hindarilah Menegur pada Waktu Senang
v Mengadulah pada Waktu yang Tepat
Sambutan yang baik menunjukkan kesempurnaan akal, akhlak,
dan agama. Oleh karena itu, suatu sikap yang tidak wajar bila seorang istri menyambut suaminya dengan pengaduan dan
teguran. Simpanlah pengaduan Anda hingga menemukan waktu yang baik dan
cocok. Setiap perkataan ada waktunya.
Maka dari itu, janganlah menodong suami Anda dengan berbagai macam pengaduan
pada awal kedatangannya.
v
Jangan Mengubah Sikap Ayah terhadap
Anak-anaknya
Di saat suami baru sampai di rumah, jangan langsung
menyuguhinya dengan menyebut kenakalan-kenakalan anak, ketidaktaatan mereka,
dan lain sebagainya. Karena hal itu bisa membuatnya menjauhi anak-anak dan
tidak mau lagi bermain dengan mereka. Bicarakanlah setelah istirahat dan makan
dan menyelesaikan urusan lainnya. Setelah semua itu, barulah Anda meminta izin
untuk membicarakan tentang masalah anak.
v Jangan Merusak Kebahagiaan Rumah Tangga
Waktu-waktu bahagia sangat sedikit dibandingkan dengan kesibukan hidup. Oleh
karena itu, jangan terlalu sering mengadukan permasalahan yang sama tentang
anak-anak. Hendaklah Anda mendiskusikan hal-hal penting saja. Hendaklah Anda
lebih mendahulukan sifat rahmat kepada suami dan anak-anak.
v Ridha atas Segala yang Allah Karuniakan
Kepadamu
Milikilah sifat qana’ah dan ridha terhadap apa yang Allah karuniakan kepada
Anda. Lihatlah orang yang lebih rendah derajatnya dalam hal-hal keduniaan.
v Waktu-Waktu Berhias
Istri yang baik adalah istri yang pandai menempatkan sesuatu pada waktu yang
tepat. Maka berhias dapat dilakukan pada waktu-waktu yang telah disebutkan oleh
Allah, yaitu waktu santai, sebelum subuh, pada waktu dzuhur, setelah shalat
isya’ dan pada waktu suami kembali dari bepergian.