Selasa, 18 Oktober 2011

Cerpen : Karena Aku Masih Setia Menunggu Part 02

Tahun 2008/2009

Apa kau sedang mengatakan padaku mengenai nilai sebuah cinta?!
Bagaimana seorang wanita bisa mempertaruhkan hidupnya untuk seseorang yang tidak mencintainya?!
Seorang wanita bisa membenci seseorang sampai mati dan masih bisa tetap mencintainya.

Seseorang yang tidak perduli terhadapmu tidak bisa diartikan bahwa dia tidak sama sekali menyukaimu begitu pula sebaliknya. Terkadang menghindarinya adalah sebuah pilihan terbaik walaupun sakit rasanya. Ada kalanya cinta tidak untuk diungkapkan hanya untuk disimpan sebagai sesuatu yang menyenangkan takkala duka menyerang. Ada perasaan yang sebagian dihapus supaya tidak mengotori pikiran, sebagian lagi dibiarkan dalam folder kenangan dan sisanya dipublikasikan.

Aku sakit hati lagi, seharusnya aku sudah mempersiapkan diriku dengan kenyataan itu. Aku tetap saja sakit hati padamu, tidakkah kau tahu itu among?! Mustinya kau tahu…….:-(
Aku tidak tahu siapa dia, hanya saja aku tidak suka padanya, mungkin karena aku terlalu cinta atau mungkin juga karena aku terlalu egois terhadap diriku sendiri. Aku tersenyum manis padanya seakan aku baik-baik saja, seakan aku merelakan semuanya. Aku tersenyum manis padanya, namun hatiku bertanya-tanya :
siapakah dirimu?
Apa hubunganmu dengan amongku?
Apa kau pacarnya?
Apa kau temannya?
Sudah berapa lama kau kenal amongku?
Apa kalian sangat dekat?

Aku terus saja bertanya sepanjang pertemuan singkat itu, namun hingga akhirnya amongku pergi aku tetap tidak tau jawabannya. Dia pergi tanpa berkata apa-apa padaku, aku tidak berani menatapnya berlalu, aku takut temannya akan tahu perasaanku terhadap amongku. Dia t’lah lama pergi namun hatiku tetap bertanya, aku masih sakit hati padanya.

Aku bukan tidak mencoba untuk melupakannya, aku hanya tidak bisa melakukannya. Aku, tiap kali dia bersama orang laen, aku masih saja merasa sakit hati. Ingin rasanya aku berteriak dan menangis sekencang-kencangnya tapi……..y sudahlah!!

Bagaimana aku tidak bahagia untuk kebahagiannya??
Tiap kali dia bahagia aku merasa berduka
Tiap kali dia bersama seseorang yang lebih baik dariku, aku merasa amat tertekan
Akan tetapi aku akan tetap mencoba tersenyum manis untuknya, aku ingin dia tahu tentu saja aku bahagia untuk kebahagiannya.
Tohh dia tidak tahu dan tidak akan pernah tahu betapa aku menyukai dirinya, betapa aku terlalu mencintai amongku.

Minggu, 09 Oktober 2011

Cerpen : Karena Aku Masih Setia Menunggu

Entah darimana aku akan memulai kisah ini, karena pada kenyataannya memang tidak pernah dimulai. Aku…… ya diriku, tidak banyak yang berubah, hanya ukuran badan saja mungkin. Aku tidak lagi menganggap cinta adalah hal yang penting untuk dicari, mungkin karena aku menyadari cinta adalah sesuatu yang sulit bagiku. Aku pernah mencoba untuk mencintai seseorang namun pada akhirnya aku menyerah pada diriku sendiri. Aku, sahabatku berkata aku adalah seseorang yang idealis, aku tidak terlalu tahu apa maksudnya, tapi sahabatku itu sedikit tidak percaya ketika mendengar ceritaku bahwa aku merendahkan harga diriku agar dapat memperoleh sedikit simpati dari seseorang yang bernama Among. Mungkin sulit bagi sahabatku untuk mempercayai perubahanku. Aku sendiri saja tidak percaya, haha!!

Aku, dulunya bisa dikatakan agak popular, singkat kata ramah, baik hati, memiliki senyum termanis, dan tentu saja rajin menabung ‘just kidding”. Walaupun pada kondisi yang sebenarnya, aku tidaklah sebaik itu.

Tahun 2005/2006
19 Mei
Hari yang penuh air mata,
Hari dimana aku, hatiku membeku,
Pikiranku kosong dan aku terus saja menguatkan diriku, meyakinkan kakiku agar bisa terus melangkah.
Hari itu, bagaimana aku bisa melupakannya, bagaimana caranya agar bisa menghapusnya!?
Hari itu, sekalipun waktu berlalu, jarum jam berputar, hari berganti, bulan menghilang dan tahun bertambah, lukaku tetap tidak pergi malah semakin erat mendekapku, dia tetap saja setia menemaniku, mengacaukan semua memori masa depanku.
Hari itu, tidak ada gunanya menyesal, sudah terlambat untuk sebuah penyesalan.
Hari itu, tidak ada yang pernah melupakannya,
Hari itu, aku menangis dalam diam, diam dan diam.
Hari itu, aku memulai lagi dari awal, berjalan sendiri diantara jalanan kenangan.
Apa kau tahu bagaimana rasanya?
Kau tidak akan pernah bisa mengerti,,
Tidak akan!!
Hari itu, aku berharap seseorang yang kukenal datang, memberi sedikit support untukku,
Aku menunggu,
Tapi tidak ada yang berbeda, hanya ada aku dan kesedihan hatiku.

Tahun 2006/2007
Hal yang baru,
Tempat yang berbeda,
Orang-orang yang asing dan aku yang merasa terasing.
Perjalanan waktu terasa amat lambat.
Aku bertanya,,Mengapa kehidupan ini tidak adil padaku?
Apa kau pikir aku menemukan jawabannya?
Tentu saja tidakk
Aku berusaha untuk menjelaskan semua yang telah terjadi pada hatiku dan aku tidak lagi mampu mengendalikan emosiku.
Aku berusaha agar tetap tegar untuk segala hal dan pada akhirnya aku terjatuh lagi.
Hari berlalu tahun berganti, dan lukaku masih saja menemani.

Tahun 2007/2008
Menangis dalam diam,
Bahagia dalam kenangan,
Tiba-tiba dia datang,
Aku melihatnya, bertanya pada keheningan
apakah aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?
Siapakah dia?
Mengapa seperti aku mengenalnya?
Dia Among,,
Seseorang yang aku lupa sejak kapan aku sering memperhatikannya,
Seseorang yang aku tidak ingat bilamana aku menyukainya,
Seseorang yang bila dia datang aku memandangnya selama yang aku bisa,
Seseorang yang bila dia pergi aku seperti kehilangan,  seakan dia tidak akan pernah kembali.
Dia Among,,
Dia punya namanya sendiri
Dia punya tempat sendiri dihatiku
Dia Among,,
Tidak tahu aku
Tidak tahu betapa pentingnya dia bagiku
Tidak tahu betapa istimewanya dia dalam kehidupanku yang sederhana.
Dia Among,,
Adalah sebuah rahasia hatiku
Merupakan perasaan yang terpendam jauh didasar jiwaku
Among, dia cinta tak tersampaikan.