Jumat, 27 September 2013
Minggu, 22 September 2013
Boleh-kah Aku Menangis Bersama Hujan??
Hujan membekukan memori tentang kenangan yang tak ingin ku ingat, tapi aku sangat menyukai hujan. Karena hujan selalu memberi alasan berbeda disetiap datangnya.
Ada seorang sahabat dengan sayap abu-abu
Tiap hujan dia datang bertamu
Duduk berdua denganku
menertawakan sesuatu yang untukmu mungkin tidak lucu
Ah, ku-temukan dia di antara rintik yang kian menderas
Tapi aku lebih memilih untuk diam
Karena dia terlalu jauh, di atas awan
Dan hujan kecil dalam hatiku merembes,
membasahi sisi rapuh jiwaku,
Kamu….. Tetap…... Tidak…..
Kenal Aku
Adakah hujan akan tetap mengutus pelangi, padahal gelap
sudah menguasai?
Kalau hujan menghilang, apa boleh aku merindu?
Kalau hujan pergi, apa boleh aku menunggu?
Apakah kita bisa menjadi seperti langit dan bumi yang selalu
terhubung oleh hujan tanpa pernah menyatu?
Jika kenyataannya gerimislah yang bisa membasahiku, haruskah
aku menunggu hujan-ku?
Aku sudah berteduh tapi tetap saja hujan itu membasahiku!
Bolehkah aku menangis bersama hujan?
Agar tak seorang pun yang bisa melihat air mata-ku diantara
rintik itu!!
Kamis, 19 September 2013
Note of Hujan
Sebenarnya,
mungkin juga karena beberapa bulan terakhir cuaca panas melanda kota kecilku,
atau mungkin pula karena suasana hatiku yang memanas, aku merasa senang amat
senang ato senang sekali takkala hujan turun mengguyur kota kecilku disuatu
sore diakhir jam dinasku. Mungkin karena telah lama tak hujan jadi hujan disore
itu terasa istimewa. Aku menikmati setiap tetes air yang jatuh kala itu. Aku
menikmati belaian angin yang datang bersama-nya. Begitu menyejukkan, begitu
melegakan dan menenangkan.
Hujan sore
itu mengingatkan aku pada seseorang. Seseorang yang aku coba tuk
mengabaikannya. Seseorang yang seperti hujan dimusim kemarau. Tiap kata dalam
puisi hujan-ku, sesungguhnya aku tujukan pula pada seseorang itu. Sore itu kala
hujan pertama turun aku memikirkan seseorang itu lagi. Sore itu tiba-tiba saja
aku berkata : “andai aku bisa bertemu orang itu”. Sore itu “ andai aku bisa
mengatakan padanya -aku menyukainya, aku suka dia-“.
Sore itu aku
memikirkan seseorang bersama hujan. Dan seperti halnya hujan, bukankah hujan
akan reda pada waktunya.
Rabu, 11 September 2013
Senin, 09 September 2013
Minggu, 08 September 2013
De’ Among of Hujan
Hujan,,
Telah
lama aku tak melihat-nya
Hujan,,
Telah
lama aku rindu padanya
Hujan,,
Telah lama aku ingin mendengar suaranya
Hujan,,
Telah lama aku ingin mendengar suaranya
Hujan,,
Telah
lama aku menunggu-nya
Hujan,,
Sepertinya
aku telah jatuh cinta kepadanya
Hujan,,
Sepertinya
aku telah lama menyukainya
Hujan,,
Aku
bertanya “kenapa baru datang?”
Hujan,,
Aku
berkata “akhirnya datang juga!”
Hujan,,
Aku
senang akhirnya engkau datang
Aku
senang akhirnya dia datang
Catatan Tentang Hujan
Bersama Hujan
Langganan:
Postingan (Atom)