Sebenarnya,
mungkin juga karena beberapa bulan terakhir cuaca panas melanda kota kecilku,
atau mungkin pula karena suasana hatiku yang memanas, aku merasa senang amat
senang ato senang sekali takkala hujan turun mengguyur kota kecilku disuatu
sore diakhir jam dinasku. Mungkin karena telah lama tak hujan jadi hujan disore
itu terasa istimewa. Aku menikmati setiap tetes air yang jatuh kala itu. Aku
menikmati belaian angin yang datang bersama-nya. Begitu menyejukkan, begitu
melegakan dan menenangkan.
Hujan sore
itu mengingatkan aku pada seseorang. Seseorang yang aku coba tuk
mengabaikannya. Seseorang yang seperti hujan dimusim kemarau. Tiap kata dalam
puisi hujan-ku, sesungguhnya aku tujukan pula pada seseorang itu. Sore itu kala
hujan pertama turun aku memikirkan seseorang itu lagi. Sore itu tiba-tiba saja
aku berkata : “andai aku bisa bertemu orang itu”. Sore itu “ andai aku bisa
mengatakan padanya -aku menyukainya, aku suka dia-“.
Sore itu aku
memikirkan seseorang bersama hujan. Dan seperti halnya hujan, bukankah hujan
akan reda pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your opinion, coment and other, terima kasih sudah berkunjung, bagi yang tersesat, aku senang anda tersesat hee