Putaran Ke-due
- Hj Ida Fitriati - Novirza ( IDANOV )
- H Sofyan Djamal - Alpian ( SOPAN )
Berharap ada Perubahan
Masyarakat Pagaralam sedang sibuk hehe
Belum apa-apa, belum juga dimulai, sentimen antar pendukung
fanatik telah bergulir, saling sindir saling mata-mematai. Wow panasss semakin
panas dengan cuaca panas dikota kecil-ku pagaralam. Bukan mengada-ada aku
bicara seperti itu, tapi emang kenyataan yang bicara. Itu aku liat dan aku
dengar sendiri di komplek rumah tempat tinggal-ku. Menjelang hari H pasti
bakalan lebih seruw lagi towh,,
27 Maret 2013
Belakang P.U
Bapak Sopyan Jamal berkampanye : “Coba liat jilbab ibu itu,
uda lima tahun masih jilbab itulah, apo dag pengen ganti jilbab yang baru
kata-nyo”
Bagus juga pilihan kata-nya, ada benar-nya sih, jangankan
jilbab, baju ajha kalo uda lamaaaa banget dipake, yach keliatan buruk, jelek,
robek dan gak enak dong wat dipake.
Menurut aku emang uda waktu-nya kali yach memberikan jabatan
kepemimpinan pada yang baru. Seingat-ku waktu aku SD walikota uda dipegang sama
walikota yang sekarang, jadi kira-kira
uda 10 ato 15 tahun lah dia berkuasa. Sudah cukup lama bukan...... dan sudah
lebih dari cukup dong tabungan-nya untuk menikmati masa tua dengan damai.
Kehormatan uda didapat, nama besar juga tidak perlu diragukan lagi sooo apa
lagi coba?!
Aku berharap ada perubahan, bukan berarti aku tidak
menginginkan kepemimpinan yang lama berlanjut, hanya saja, aku pengen beli
jilbab yang baru hehe. Lagipula toh pada akhirnya siapapun yang jadi pemimpin,
aku juga belom yakin akan memberikan kehidupan yang lebih baik pada orang-orang
bawah dan jelata seperti keluarga-ku. Toh pada akhirnya setelah pesta demokrasi
berlangsung, ayah dan ibu-ku tetap harus kembali membanting tulang untuk sesuap
nasi.
Apalagi sekarang, rakyat miskin benar-benar tercekik, semua
bahan pokok mahal. Biaya Rumah Sakit mahal. Pendidikan mahal. Beras sekilo
8.500 – 9.000. benar-benar tidak seimbang dengan penghasilan mereka. adow,
sabar ajha menjalani hidup.
Mau pemimpin lama yang kembali berkuasa atau pemimpin baru
yang menang, orang-orang seperti keluarga-ku tetap bakalan begini-begini saja.
Kadang aku bertanya “untuk apa memilih pemimpin, toh mereka tak perduli dengan
kondisi rakyat-nya”???
Aku tidak tau betapa sibuk dan banyak-nya pekerjaan seorang
walikota. Walikota hanya datang ketika dalam situasi tertentu saja, misalnya
ada musibah kebakaran dan banjir. Terkadang diwakilkan samo tangan kanan dan
kirinya saja. Aku pikir itu hanya sebuah pencitraan.
Siapapun yang menang semoga tidak ada PERANG.
yang MENANG rendah diri
yang KALAH legowo lah
untuk KOTA PAGARALAM yang lebih baik
untuk KOTA PAGARALAM yang lebih ber-martabat
untuk KOTA PAGARALAM yang lebih islami
untuk KOTA PAGARALAM yang lebih di-hati