Istidraj Adalah Ketika
seseorang diberi nikmat berupa rizki yang melimpah, kesenangan hidup, kesehatan
yang terus menerus, panjang umur dan sebagainya. Namun dengan nikmat tersebut
dia semakin jauh dengan Allah SWT.
Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada seorang hamba agar membuatnya
semakin jauh dari Allah. Nikmat dunia yang disegerakan namun adzabnya dikemudiankan.
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan amal perbuatan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di
dunia itu tidak akan dirugikan. Merekalah orang-orang yang di akhirat (kelak)
tidak akan memperoleh (balasan) kecuali neraka dan lenyaplah apa (amal
kebaikan) yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah
mereka lakukan” (QS Huud: 15-16).
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam yang
bersabda: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia
tujuannya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran
(kemiskinan) menghantui kedua matanya, padahal dia tidak
akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan
baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niatnya maka Allah akan
menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam
hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak
bernilai di hadapannya)
Istidraj : Mereka adalah orang2 yang sangat takut miskin mereka
takut hartanya akan habis jika disedekahkan.
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengatahui,” (QS. Al-Baqarah : 268)”
Istidraj : Mereka berpikir dan memiliki pandangan sendiri tentang definisi miskin, padahal Miskin itu bukan aib, miskin itu bukan
sesuatu yg tercela, miskin juga bukan kutukan Itu merupakan bagian dari
sunnatullah.
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah: 155)
sudah menjadi ketetapan Allah bahwa seorang mukmin yang beriman, seorang yang shaleh akan diuji keimanannya akan diuji keshalehannya, yaitu dengan sedikit rasa khawatir dan kekurangan harta.
karena Allah senang ketika seorang hamba sering berdo'a dan menangis meminta ampunan padaNya, karena Allah ingin sang hamba datang kembali padaNya dengan merendah. Ujian itu adalah salah satu bentuk perhatian Allah kepada hambaNya dan ujian itu diberikan sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan hambaNya.
Istidraj : Mereka juga sangat takut kehilangan pujian dari
manusia padahal pujian manusia adalah seburuk-buruk pujian.
Dari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa ada
orang yang memuji temannya yang ada disamping Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Celakalah engkau,
kau telah menggorok leher saudaramu. Kau telah meggorok leher saudaramu!”.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar ada orang yang memuji saudaranya dengan
sangat berlebihan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kalian
telah mematahkan punggung saudara kalian (kalian telah membinasakannya).” [HR.
Bukhari Muslim ).
Ibnu
‘Ajibah mengatakan, “Janganlah engkau tertipu dengan pujian orang lain yang
menghampirimu. Sesungguhnya mereka yang memuji tidaklah mengetahui dirimu
sendiri kecuali yang nampak saja bagi mereka. Sedangkan engkau sendiri yang
mengetahui isi hatimu.
semoga kita tidak termasuk orang-orang seperti itu, semoga Allah masih memberikan rahmat-Nya kepada kita, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
give me your opinion, coment and other, terima kasih sudah berkunjung, bagi yang tersesat, aku senang anda tersesat hee