Sabtu, 27 April 2013

Pemberian Gelar Dalam Keluarga Kerajaan Joseon Korea



Gelar dan Penyebutan Keluarga Raja

Masa Kerajaan Joseon

Wang ( ; Raja)
dengan formalitas sebutan jeonha (殿下 전하; Yang Mulia Raja) atau sebutan lain yang agak jarang digunakan namun cukup umum, mama (媽媽 마마; juga berarti Yang Mulia Raja).

Selain sebutan "jeon ha", terdapat banyak jenis gelar dan sebutan bagi raja.

Contohnya untuk mendiang raja, gelarnya adalah seondaewang (先大王 선대왕; Mendiang Raja Besar) atau daewang (大王 대왕; Raja Besar).

Utusan asing menyebut gugwang (國王 국왕; Raja Negeri).

Penghuni istana jika berbicara dengan raja, formalitas yang lebih dalam harus digunakan yaitu dengan penyebutan geum-sang (今上 금상; Raja Kini), jusang atau sanggam (主上 주상上監 상감; Raja Berdaulat), atau daejeon (大殿 대전; Istana Besar).

Penyebutan untuk raja sama untuk semua gelar, kecuali ibu suri dan raja yang baru saja turun tahta, yang berbicara dengan raja tanpa menggunakan formalitas tertentu.

Wangbi (王妃 왕비; Permaisuri/Ratu)
dengan formalitas mama (媽媽 마마; Yang Mulia Permaisuri). Formalitas di istana menggunakan sebutan junggungjeon atau jungjeon (中宮殿 중궁전中殿 중전; Istana Tengah).

Permaisuri yang telah menikah dengan raja sampai meninggalnya biasanya diberi gelar dengan 2 buah huruf hanja di depan dan akhiran wanghu (王后 왕후; Ratu) di belakangnya.

Sangwang (上王 상왕; Mantan Raja)
raja yang sukarela turun tahta untuk digantikan putranya. Mereka umumnya masih memiliki pengaruh pada masa-masa akhir hidupnya.

Formalitasnya adalah jeonha (殿下 전하; Yang Mulia) atau Mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Taesangwang (太上王 태상왕; Mantan Raja Besar)
seorang mantan raja senior di atas raja lain yang juga sudah turun tahta.
Formalitasnya adalah jeonha (殿下 전하; Yang Mulia) atau mama (媽媽 마마 ; Yang Mulia).

Daebi (大妃 대비; Ibu Suri)
ibu dari raja, formalitasnya adalah mama (媽媽 마마; Yang Mulia).
Ibu Suri cukup berpengaruh bagi kekuasaan raja, terutama saat raja masih terlalu muda dalam memimpin.

Wangdaebi (王大妃 왕대비; Ibu Suri Istana)
mantan ratu senior berada di atas ibu suri senior lain atau dapat juga yang bertindak adalah bibi sang raja.
Formalitasnya mama (媽媽 마마 Yang Mulia).

Daewangdaebi (大王大妃 대왕대비; Ibu Suri Istana Besar)
mantan ratu senior yang berada di atas seorang mantan ratu lain dan seorang ratu yang sedang berkuasa, formalitasnya mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Daewongun (大阮君 대원군; Pangeran Dalam Besar)
ayah dari seorang raja yang tidak dapat naik tahta karena ia bukan dari generasi yang menjadi pewaris tahta (raja-raja yang dihormati dalam Kuil Jongmyo haruslah menjadi senior dari raja berkuasa yang melakukan penghormatan bagi mendiang raja senior).

Budaebuin (府大夫人 부대부인; Istri Pangeran Dalam Besar)
istri dari Pangeran Dalam Besar atau ibu raja yang ayahnya tidak bisa naik tahta.

Buwongun (府院君 부원군; Pangeran Dalam)
ayah dari permaisuri/ratu.

Bubuin (府夫人 부부인; Istri Pangeran Dalam)
ibu dari permaisuri/ratu.

Gun ( ; Pangeran)
sebutan untuk putra raja yang lahir dari hubungan dengan selir atau keturunan dari Pangeran Besar.
Formalitasnya adalah agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan daegam (大監 대감; Yang Mulia) setelahnya.

Gunbuin (郡夫人 군부인; Istri Pangeran)
istri dari pangeran.

Daegun (大君 대군; Pangeran Besar)
pangeran yang lahir secara resmi antara hubungan raja dan ratu,
formalitasnya adalah agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan daegam (大監 대감; Yang Mulia) setelahnya.

Bubuin (府夫人 부부인; Istri Pangeran Besar)
istri dari pangeran besar.

Wonja (元子 원자; Pangeran Istana ; Putra Pertama)
putra pertama raja sebelum secara formal diangkat sebagai calon pewaris tahta, dengan formalitas mama (媽媽 마마 Yang Mulia).

Umumnya Pangeran Istana adalah putra yang lahir dari hubungan resmi raja dan ratu, namun ada pengecualian saat gelar Pangeran Istana diberikan pada putra pertama raja dengan selir, contohnya adalah yang terjadi pada masa Raja Sukjong.

Wangseja ( 王世子 왕세자 ; Pangeran Istana Penerus ; Putra Mahkota )
calon pewaris tahta, dengan putra tertua diberikan hak atas saudara-saudaranya, dengan gelar yang disingkat seja (世子 세자; Pangeran Penerus) dengan formalitas jeoha (邸下 저하; Yang Mulia).

Dalam sebutan yang kurang formal digunakan gelar donggung (東宮 동궁; Istana Timur) atau chungung (春宮 춘궁; Istana Musim Semi) dengan formalitas mama (媽媽 마마; Yang Mulia).

Wangsaejabin ( 王世子嬪 왕세자빈 ; Istri Pangeran Penerus Istana ; Putri Mahkota )
istri dari pangeran penerus atau sederhananya Istri saejabin (世子嬪 세자빈; Pangeran Penerus), dengan formalitas manora 마노라, atau manura 마누라 (Yang Mulia).

Gongju (公主 공주; Putri)
putri dari hubungan resmi raja dengan permaisuri, formalitasnya agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan jaga (자가; Yang Mulia) setelahnya.

Ongju Putri (翁主 옹주; Putri)
putri dari hubungan antara raja dan selir, formalitasnya agissi (아기씨; Yang Mulia) sebelum pernikahan dan jaga (자가; Yang Mulia) setelahnya.

Wangseje (王世弟 왕세제; Saudara Penerus Pangeran Istana)
saudara laki-laki (adik) raja yang telah dicalonkan menjadi pewaris tahta saat sang raja tidak memiliki keturunan.

Wangseson (王世孫 왕세손; Keturunan Penerus Pangeran Istana)
putra dari Pangeran Penerus dan Istri Pangeran Penerus, dan cucu dari raja, dengan formalitas hap-a (閤下 합하; Yang Mulia).


Semasa Kekaisaran

Hwangje (皇帝 황제),
kaisar, dengan formalitas pyeha (陛下 폐하; Yang Mulia Kaisar)

Hwanghu (皇后 황후),
Maharani (istri), dengan formalitas Yang Mulia Maharani

Hwangtaehu (皇太后 황태후),
Ibu Suri

Taehwangtaehu (太皇太后 태황태후),
Ibu Suri senior, nenek Kaisar

Hwangtaeja (皇太子 황태자),
Putra Mahkota Kaisar, dengan formalitas jeonha (殿下 전하; Yang Mulia)

Hwangtaeja-bi (皇太子妃 황태자비),
Putri Mahkota istri Putra Mahkota, dengan formalitas Yang Mulia

Chinwang (親王 친왕),
Pangeran putra kaisar, dengan formalitas Yang Mulia

Chinwangbi (親王妃 친왕비),
Putri istri pangeran, dengan formalitas Yang Mulia

Gongju (公主 공주),
Putri Kaisar, anak perempuan Kaisar dan Maharani, dengan formalitas Yang Mulia

Ongju (翁主 옹주),
Putri Kaisar, anak kaisar dengan selir, dengan formalitas Yang Mulia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

give me your opinion, coment and other, terima kasih sudah berkunjung, bagi yang tersesat, aku senang anda tersesat hee