Sepenggal Kisah Raja
Sukjong Joseon
Raja Sukjong dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1661, putra
Raja Hyeonjong dan Ratu Myeongseong di
Istana
Changdeok. Namanya adalah
Yi
Sun.
Ia menjadi
Putra
Mahkota pada tahun 1667 pada usia 7 tahun dan ia menjadi
Raja Dinasti
Joseon yang ke-19 pada tahun 1674 pada usia 14 tahun.
Raja Sukjong merupakan seorang politisi yang cerdas, namun
pemerintahannya ditandai oleh pertengkaran intens beberapa fraksi di dalam
Dinasti Joseon. Sukjong sering mengganti fraksi yang berkuasa dengan yang
lainnya untuk menguatkan otoritas kerajaan.
Dengan pergantian tersebut, yang disebut dengan hwanguk (환국 換局), fraksi yang kalah dsingkirkan seluruhnya dari politik
dengan eksekusi dan diasingkan.
Walaupun demikian, pergantian yang semrawut itu tidak
memengaruhi populasi umum secara signifikan, dan pemerintahannya dianggap
sebagai salah satu dari masa kemakmuran.
Nama Lengkap Anumertanya adalah : Raja Sukjong Hyeoneui
Gwangyun Yeseong Yeongryeol Yumo Yeongun Hongin Jundeok Baecheon Habdo Gyehyu
Dokgyung Jeongjung Hyeopgeuk Sineui Daehun Jangmun Heonmu Gyungmyung Wonhyo
yang Agung Korea.
Ayah : Raja Hyeonjong (현종)
Ibu : Ratu Myeongseong dari klan Kim (명성왕후
김씨)
Ratu Ingyeong dari klan Kim (인경왕후 김씨, 1661–1680)
-Dua orang putri yang meninggal pada saat lahir
Ratu Inhyeon dari klan Yeoheung Min (인현왕후 민씨,
1667–1701)
- Tanpa keturunan
Ratu Inwon dari klan Kim (인원왕후 김씨, 1687–1757)
- Tanpa keturunan
* Selir Hee dari klan Indong Jang (희빈 장옥정,
1659-1701)
* Selir Suk dari klan Choi (숙빈 최씨, 1670-1718)
* Selir Myeong dari klan Park (명빈 박씨)
* Selir Yeong dari klan Kim (영빈 김씨)
* Kim Gwi-in (귀인 김씨)
* Yu So-ui (소의 유씨)
* Choi So-ui (소의 최씨)
- Putra Tunggal Selir Hui dari klan Indong Jang “putra
tunggal jang ok jung / selir jang hee-bin”
- Putra Tunggal Selir Suk dari klan Choi “putra tunggal choi suk-bin / dong-yi”
Pangeran Yeonryeong
- Putra Tunggal Selir Myeong "Park Myeong Bin" dari klan Park
Catatan Para Permaisuri Sukjong
Ratu Ingyeong (1661–1680)
Putri Kim Man-gi dan
Lady Han
Ia menikah di usia 10 tahun dengan Sukjong (yang ketika itu
masih sebagai Putra Mahkota (王世子 왕세자
wangseja), gelarnya adalah Puteri
Istri Putra Mahkota (王世子嬪 왕세자빈
wangsejabin).
Pada tahun 1674, bersama dengan kenaikan tahta suaminya, ia
menjadi Permaisuri Joseon.
Di bulan Oktober 1680 (usia 19 tahun), ia sakit cacar dan
wafat 8 hari kemudian di
Istana Changdeok.
Ia dimakamkan di
Ikneung
(
익릉)
di
Propinsi Gyeonggi.
Ia memiliki 2 putri, yang mati pada saat lahir.
Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Ingyeong, Gwangryeol
Hyojang Myeonghyeon Seonmok Hyeseong Sunui"
Putri Min Yoo-jung dan Lady Song
Ia menjadi Permaisuri Sukjong dengan pernikahan pada tahun
1681, setahun setelah wafat-nya ratu Ingyeong.
Ia mungkin dikenal sebagai salah satu Ratu yang terbaik di dalam Dinasti Joseon. Kehidupannya digambarkan di
dalam banyak drama sejarah Korea. Dalam drama Sageuk yang berjudul “Jang Ok Jung, Live In Love”
April 2013, ratu Inhyeon digambarkan sebagai seorang politikus sejati, dimana
sang ratu berhasil membuat beberapa kesepakatan dengan sukjong. Dalam drama
tersebut ratu mungkin tidak me-menang-kan hati sukjong tapi dia mampu
me-menangkan hati rakyat joseon. Dalam salah satu episode ratu berkata : bahwa
setelah beberapa ratus tahun berlalu pun dia tetap akan menjadi ratu terbaik
yang pernah ada di-joseon dan orang-orang dimasa mendatang akan selalu mengenang-nya.
Ketika so-ui Jang Ok-jeong “selir jang” melahirkan seorang putra pada tahun 1688, terjadi
perselisihan berdarah yang disebut Gisa
Sahwa (기사사화).
Selama ini, Sukjong ingin memberikan putra
tertuanya (yang bergelar wonja (元子 원자) = putra pertama)
menjadi gelar "Putra Mahkota" (王世子
왕세자
wangseja) dan ingin mempromosikan Lady Jang dari status So-ui ke status Hui-bin.
Aksi ini ditentang oleh fraksi
Noron (dipimpin oleh Song Si-yeol dengan Min Yoo-jung (ayah Inhyeon)
sebagai anggotanya).
Dan ini tentu saja didukung oleh
fraksi Soron (dimana Jang Hui-jae (kemudian) abang Jang so-ui
adalah salah seorang anggotanya).
Noron dan Soron berasal dari partai Seoin yang terbagi menjadi dua, Noron adalah pendukung ratu Inhyeon dan kelak juga akan menjadi pendukung utama Choi Suk-bin
http://kadorama-recaps.blogspot.com/2013/06/jang-ok-jung-episode-19.html
Sukjong menjadi marah dengan oposisi tersebut dan banyak
yang dibunuh termasuk Song Si-yeol. Banyak anggota termasuk Inhyeon dan
keluarganya, dipaksa dibuang ke pengasingan.
Ratu Inhyeon digulingkan dan Jang so-ui menjadi Jang hui-bin
dan kemudian menjadi Permaisuri Ketiga.
Kemudian pada tahun 1694, Sukjong merasa menyesal atas sikap
temperamennya, dan menyerah kepada penempatan kembali Inhyeon, yang dipimpin
oleh Soron (kejadian ini disebut Gapsul
Hwanguk (갑술환국).
Ia dibawa kembali ke istana dan dikembalikan statusnya
sebagai Permaisuri dengan Lady Jang diturunkan ke status hui-bin.
Pada tahun 1701 di usia 34 tahun, ia jatuh sakit dan
meninggal, penyebab penyakit tersebut tidak diketahui.
Konon ketika Sukjong sedang berkabung atas kematian Inhyeon,
memimpikannya mengenakan pakaian sobok yang penuh bersimbahan darah. Sukjong
bertanya pada Inhyeon bagaimana ia mati, yang kemudian menunjuk ke arah kamar
Jang Hui-bin (tanpa berkata apa-apa).
Sukjong terbangun dari mimpinya dan pergi ke kamar Jang.
Ketika mendekat, ia mendengar musik dan suara tertawa. Dengan menguping ia
melihat Jang Hui-bin dengan seorang
Shaman
di dalam kamarnya, sedang berdoa untuk kematian Ratu dan menusuk sebuah boneka
dengan panah. Ketika hal tersebut dipergoki oleh Sukjong, selir jang bersama
dengan abangnya dieksekusi atas perbuatannya
dengan meminum racun (
사사 sasa).
Salah satu pelayan Ratu menulis sebuah buku yang disebut Inhyeon Wanghu Jeon (仁顯王后傳 인현왕후전 Kisah
Ratu Inhyeon), yang masih ada sampai sekarang.
Ia dimakamkan di Myeongreung
(명릉)
Propinsi Gyeonggi dan Sukjong
kemudian dimakamkan dekat dengannya di area yang sama.
Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inhyeon, Hyogyeong
Sukseong Jangsun Wonhwa Uiyeol Jeongmok"
Ratu Inwon (1687–1757)
Putri Gim Joo-shin dan Lady Jo dari klan Imcheon Jo
Ia menikah dan menjadi Permaisuri Ketiga Sukjong diusia 15
tahun pada tahun 1702, satu tahun setelah kematian Inhyeon pada tahun 1701.
Ia selamat dari penyakit cacar pada tahun 1711.
Ia menjadi Ibu Suri (大妃
대비
daebi) setelah Sukjong wafat dan anak tirinya (oleh Jang hui-bin) menjadi
raja.
Dan Ibu Suri yang Agung (
大王大妃
대왕대비
daewangdaebi) pada tahun 1724 ketika
Yeongjo (anak tiri lainnya oleh Choi suk-bin
“dong-yi”) yang ia sayangi menjadi raja, setelah raja
Gyeongjong (anak tirinya oleh Jang hui-bin
“selir jang”) wafat.
Ia tidak memiliki keturunan dan wafat pada tahun 1757 di
usia 70 tahun dan dimakamkan dekat dengan Sukjong dan Inhyeon di Propinsi Gyeonggi.
Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inwon, Hyesun
Jagyeong Heonryeol Gwangseon Hyeonik Kangseong Jeongdeok Suchang Yeongbok
Yunghwa Hwijeong Jeongwoon Jeongui Jangmok Inwon Wanghu"
Catatan Para Selir Sukjong yang terkenal
Ia hanya diketahui sebagai seorang keponakan yang pernah
disingkirkan seorang pedagang yang bernama Jang Hyeon (장현) dan tidak
ada catatan tentang siapa ayahnya.
Namun, konon menurut sebuah isu, ayahnya adalah Jo Sa-seok (조사석,
keponakan kedua Ibu Suri Jangryeol), karena ibu Ok-jeong (Nyonya Yoon)
merupakan gundiknya yang terkenal.
Ok-jeong menjadi pelayan istana Ibu Suri Jangryeol (ratu
kedua Injo) dengan rekomendasi Pangeran Dongpyeong (keponakan pertama Sukjong
yang pernah disingkirkan).
Kemudian pada tahun 1686, Sukjong bertemu dengannya setelah
sebuah kunjungan dengan nenek buyut tirinya (Ibu Suri Jangryeol) dan
menjadikannya selir dan memberinya gelar suk-won.
Pada tahun 1688, ia dipromosikan ke so-ui, dan pada tahun
1688 ia melahirkan seorang putra dan menjadi hui-bin.
Ketika Inhyeon digulingkan dan dibuang ke pengasingan di
bulan Mei 1688, ia menjadi Permaisuri Ketiga yang di dukung oleh fraksi Soron
dan putranya dijadikan Putra Mahkota, memberi ruangan untuk Gisa Hwanguk.
Kemudian pada tahun 1694, dengan penempatan kembali Inhyeon,
Permaisuri jang dikembalikan statusnya menjadi hui-bin.
Pada tahun 1701, Inhyeon meninggal oleh sebuah penyakit yang
tidak diketahui.
Konon Sukjong memergoki Jang hui-bin, abangnya Jang Hui-jae
dan seorang Shaman menjampi-jampi kematian Inhyeon (ketika menusuk sebuah
boneka dengan panah).
Jang hui-bin, abangnya dan setiap orang yang terlibat
ditahan dan di hukum mati dengan meminum racun.
Ia berusia 42 tahun dan memiliki dua anak :
Gyeongjong dan Pangeran Seongsu
(diragukan).
Setelah peristiwa ini, Sukjong
membuat hukum yang melarang selir-selir diijinkan
menjadi Permaisuri di kemudian hari.
Jang hui-bin meninggalkan banyak cerita-cerita rakyat
termasuk kehausannya akan kekuasaan dan sebuah cerita tentang kejadian sebelum
kematiannya.
Walaupun demikian, karena ia merupakan ibu dari Putra Mahkota, ia diberikan gelar anumerta
"Lady Oksan, Selir Istana yang Agung; Selir Prefektur yang Agung klan
Indong Jang"
Tidak ada catatan tentang kehidupannya sebelum ia menjadi
selir Sukjong. Ia adalah seorang pelayan air di dalam
istana, dibawah Ratu Inhyeon. Di suatu malam, ia berdoa di dalam kamarnya untuk
kesehatan Inhyeon, ketika Sukjong yang lewat di depannya setelah bepergian dari
luar istana mendengarnya dan tersentuh akan ketukusan hatinya (Sukjong yang
sedang menyesal pada sat itu), menjadikannya sebagai selirnya.
Ia menjadi suk-ui setelah melahirkan seorang putra pada tahun 1694. Selain anak ini,
ia memiliki 2 orang putra lainnya (keduanya diragukan). Setelah Pangeran
Yeoning (Yeongjo) lahir pada tahun 1694, ia dipromosikan menjadi "suk
bin".
Ia diberikan gelar anumerta "Lady Hwagyeong, Selir Suk
dari klan Choi"